Menelisik Pesantren dan Pembangunan Desa

durspasi
PESANTREN pada dasarnya adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan di desa-desa oleh kalangan para Kiai. Hal ini dilakukan untuk melestarikan ajaran agama yang sebenar-benarnya. Sebagai lembaga pendidikan, pesantren menjadi institusi sangat penting dalam kehidupan masyarakat dalam menjaga tradisi, ajaran dan pengaruhnya dalam ranah sosial kemasyarakatan.

Dalam perjalanannya, pesantren menjadi posisi penting dalam perubahan sosial masyarakat, baik dalam hal politik, keilmuan dan ekonomi. Tak heran, jika beberapa pesantren bisa kita temui dengan corak yang beragam, sesuai dengan kekhasannya masing-masing. Keberagaman tersebut tentunya dilandasi akan kebutuhan masyarakat sekitar dengan kondisi sosial yang ada.

Dalam hal keilmuan, pesantren menjadi salah satu perawat kemurnian ajaran agama. Bahkan hingga hari ini pesantren masih tidak bisa dilepaskan dari sistem pengajaran yang kita kenal dengan istilah pengajian “kitab kuning”.

Seperti yang disampaikan Gus Dur; “secara edukasional, peran kitab-kitab klasik, yang lazim disebut kitab kuning, adalah memberikan informasi kepada para santri bukan hanya mengenai warisan yurisprudensi di masa lampau atau tentang jalan terang untuk mencapai hakikat ‘ubudiyah  kepada Tuhan, namun juga mengenai peran-peran kehidupan di masa depan bagi suatu masyarakat.”

Artinya, melihat apa yang disampaikan mantan Presiden RI ke-4 tersebut. Peran pesantren dalam masyarakat desa sangat penting, dalam hal apapun, tidak melulu pendidikan. Dengan segala kemampuan dan kekhasan yang dimilikinya, pesantren harus mampu menjadi penggerak perubahan masyarakat desa.

Berkaca pada sejarah, begitu banyak peran pesantren di masyarakat desa dalam segala hal. Dalam bidang ekonomi masyarakat desa, kita bisa mengambil contoh salah satu pesantren yang ada di Pati, Jawa Tengah. Pesantren asuhan KH Mahfudz (abahnya alm. KH Sahal Mahfudz) adalah salah satu contoh pesantren yang ikut serta membangun perekonomian desa Kajen khususnya, dan masyarakat Pati secara umum.

Desa sebagai jantung negara menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Keberadaan pesantren yang mayoritas terletak di pesisir dan pinggiran menjadi salah satu komunitas yang dekat dengan kenyataan tersebut. Kedekatan teritori tersebut tidak bisa menjadi jaminan atas perubahan sosial masyarakat desa sekitar, jika masyarakat pesantrennya acuh dan jauh dari masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat pesantren harus memahami dinamika masyarakat sekitarnya. Karena, bagaimanapun juga pesantren hari ini menjadi lembaga yang menarik perhatian masyarakat, terutama masyarakat desa. Jumlah santri yang kian tahun kian meningkat adalah bukti bahwa pesantren hingga hari ini masih memliki kepercayaan yang tinggi di masyarakat.

Kepercayaan tinggi masyarakat tersebut harus mampu menjadi modal kuat untuk melakukan perubahan di masyarakat. Pesantren harus mampu menjadi aktor perubahan dalam pembangunan desa.

Dengan demikian, keberadaan pesantren akan terus eksis dalam mengarungi zaman. Dan kepercayaan masyarakat akan terus bertambah. Hingga akhirnya, pesantren menjadi salah satu lembaga yang dekat dengan masyarakat dan dikenal oleh dunia karena sumbangsihnya dalam kehidupan nyata.

Ya, secara teritori, di mana pesantren rata-rata  berada di desa menjadikan lembaga ini memungkinkan untuk melakukan sebuah hubungan atau interaksi dalam hal-hal sosial kemasyarakatan. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, bisa dengan transfer keilmuan, pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan dan lain sebagainya.

Untuk itu, keberadaan pesantren sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat. Komunikasi yang akan dilakukan dengan masyarakat akan mencapai sebuah perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Bukankah memang demikian adanya? []

No comments:

Powered by Blogger.