Menelisik Pesantren dan Pembangunan Desa
![]() |
durspasi |
Dalam perjalanannya, pesantren menjadi
posisi penting dalam perubahan sosial masyarakat, baik dalam hal politik,
keilmuan dan ekonomi. Tak heran, jika beberapa pesantren bisa kita temui dengan
corak yang beragam, sesuai dengan kekhasannya masing-masing. Keberagaman
tersebut tentunya dilandasi akan kebutuhan masyarakat sekitar dengan kondisi
sosial yang ada.
Dalam hal keilmuan, pesantren menjadi
salah satu perawat kemurnian ajaran agama. Bahkan hingga hari ini pesantren
masih tidak bisa dilepaskan dari sistem pengajaran yang kita kenal dengan istilah
pengajian “kitab kuning”.
Seperti yang disampaikan Gus Dur; “secara
edukasional, peran kitab-kitab klasik, yang lazim disebut kitab kuning, adalah
memberikan informasi kepada para santri bukan hanya mengenai warisan
yurisprudensi di masa lampau atau tentang jalan terang untuk mencapai hakikat ‘ubudiyah kepada Tuhan, namun juga mengenai peran-peran
kehidupan di masa depan bagi suatu masyarakat.”
Artinya, melihat apa yang disampaikan
mantan Presiden RI ke-4 tersebut. Peran pesantren dalam masyarakat desa sangat
penting, dalam hal apapun, tidak melulu pendidikan. Dengan segala kemampuan dan
kekhasan yang dimilikinya, pesantren harus mampu menjadi penggerak perubahan
masyarakat desa.
Berkaca pada sejarah, begitu banyak
peran pesantren di masyarakat desa dalam segala hal. Dalam bidang ekonomi
masyarakat desa, kita bisa mengambil contoh salah satu pesantren yang ada di
Pati, Jawa Tengah. Pesantren asuhan KH Mahfudz (abahnya alm. KH Sahal Mahfudz)
adalah salah satu contoh pesantren yang ikut serta membangun perekonomian desa
Kajen khususnya, dan masyarakat Pati secara umum.
Desa sebagai jantung negara menjadi hal
penting yang harus diperhatikan. Keberadaan pesantren yang mayoritas terletak
di pesisir dan pinggiran menjadi salah satu komunitas yang dekat dengan
kenyataan tersebut. Kedekatan teritori tersebut tidak bisa menjadi jaminan atas
perubahan sosial masyarakat desa sekitar, jika masyarakat pesantrennya acuh dan
jauh dari masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat pesantren
harus memahami dinamika masyarakat sekitarnya. Karena, bagaimanapun juga
pesantren hari ini menjadi lembaga yang menarik perhatian masyarakat, terutama
masyarakat desa. Jumlah santri yang kian tahun kian meningkat adalah bukti
bahwa pesantren hingga hari ini masih memliki kepercayaan yang tinggi di
masyarakat.
Kepercayaan tinggi masyarakat tersebut
harus mampu menjadi modal kuat untuk melakukan perubahan di masyarakat.
Pesantren harus mampu menjadi aktor perubahan dalam pembangunan desa.
Dengan demikian, keberadaan pesantren
akan terus eksis dalam mengarungi zaman. Dan kepercayaan masyarakat akan terus
bertambah. Hingga akhirnya, pesantren menjadi salah satu lembaga yang dekat
dengan masyarakat dan dikenal oleh dunia karena sumbangsihnya dalam kehidupan
nyata.
Ya, secara teritori, di mana pesantren
rata-rata berada di desa menjadikan
lembaga ini memungkinkan untuk melakukan sebuah hubungan atau interaksi dalam
hal-hal sosial kemasyarakatan. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai macam
cara, bisa dengan transfer keilmuan, pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan
dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment