Merdeka Dari Mantan
![]() |
durspasi |
Berawal dari kisah nyata yang terjadi setahun silam.
Teman saya, sebut saja Lora, mengalami masa-masa sulit untuk merdeka dari
mantan. Disaat semua merayakan hiruk-pikuk perlombaan Agustusan, Lora memilih
mendaki puncak Merbabu dengan persiapan yang mengkhawatirkan.
Ya, Lora bukanlah pemuda pecinta alam yang sudah paham
lika-liku jalan terjal rute pendakian. Lora hanyalah seorang pecinta yang sudah
terbiasa dengan segala bentuk pesakitan. Saat Lora berpamitan mendaki, rasa
khawatir sekita muncul dibenak teman-temannya, tak terkecuali saya.
“Wah, jangan-jangan Lora ke puncak Merbabu hanya ingin
bunuh diri.” Saya mencoba berprasangka positif tentang pendakian yang akan
dijalani Lora, teman semeja itu.
Baca juga: Nasihat untuk Diri
Sebagai teman semeja, saya hanya bisa berdo’a tiada henti agar Lora tidak sampai bunuh diri. Saat di semua titik upacara pengibaran bendera dilakukan, do’a yang saya panjatkan semakin kencang. Bahkan saya sampai lupa untuk makan. Intinya, saya ingin Lora pulang dengan senyuman. Menikmati kembali nikmatnya kopi hitam. Lalu saya akan bilang:
Baca juga: Nasihat untuk Diri
Sebagai teman semeja, saya hanya bisa berdo’a tiada henti agar Lora tidak sampai bunuh diri. Saat di semua titik upacara pengibaran bendera dilakukan, do’a yang saya panjatkan semakin kencang. Bahkan saya sampai lupa untuk makan. Intinya, saya ingin Lora pulang dengan senyuman. Menikmati kembali nikmatnya kopi hitam. Lalu saya akan bilang:
“Lora, sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Saya tahu,
menyaksikan janur kuning berkibar itu memang sebuah pesakitan. Lupakan Lora, mari kita
saksikan Sang Saka Merah Putih berkibar riang. Merdeka dari mantan itu memang bukan perkara gampang.”
Sebagai seorang teman, saya akan pasang badan. Ya, kau
harus mengakhiri perjalanan cintamu dengan kebahagiaan. Sehingga tak ada lagi
mantan berkeliaran yang membuatmu acap kali memilih menyendiri di waktu malam.
Itu tidak baik, teman. Toh kalau kamu
masuk angin, mantanmu nggak mungkin
sudi datang lalu ngerokin. Mungkin
dia lagi buatin susu hangat untuk
suami tercintanya. Eh, keceplosan.
Jangankan dirimu Lora, negara saja begitu sulit untuk
melupakan para mantannya. Meski para mantan itu telah membuat luka yang
mustahil untuk disembuhkan. Lihat saja, komposisi kabinet hasil reshuffle jilid II saja masih memasukkan
nama-nama mantan. Artinya apa? Ya, pemerintah belum sepenuhnya bisa merdeka
dari mantan.
Baca juga: Menjadi Korban April Mop
Baca juga: Menjadi Korban April Mop
Semisal, Menkopolhukam sekarang juga lahir dari mantan.
Bahkan dia adalah mantan dari segala mantan. Sudah terlampau banyak hati yang
tersakiti karena ulahnya yang pecicilan. Menteri Keuangan, mantan pemerintahan sebelumnya,
dimana pemerintahan kali ini menjadi oposisi. Menteri ESDM lebih menyakitkan
lagi. Kabarnya, dia adalah mantan Warga Negara Indonesia.
Ya, dia sudah dinaturalisasi menjadi warga Paman Sam.
Menteri Pendidikan, menteri baru yang bikin gaduh itu ternyata juga mantan.
Tapi, dia mantan rektor yang mungkin gagal menerapkan idenya selama memimpin pendidikan.
Lihatlah teman, negara aja terlihat begitu sulit merdeka
dari mantan. So, kamu jangan terlalu
menyiksa diri dan memaksa untuk sebisa mungkin merdeka dari mantan. Lihat,
negara aja bisa merayakan hari
kemerdekaan dengan penuh riuh kegembiraan di tengah mantan-mantannya yang berkeliaran.
Begitu pun kamu. Ya, kamu harus bisa menikmati sajian
kopi itu dengan riang. Jika masih ada wajah mantan yang berkeliaran di cankir
itu, seruput saja, biarkan dia larut bersama pekatnya kopi itu. Kamu pasti
bisa, teman. Cemungud yah...
Baca juga: Kehilangan Punya Cerita
Baca juga: Kehilangan Punya Cerita
Oh iya, satu hal yang perlu kamu syukuri dari kehadiran
mantan yang menyiksamu itu. Bahwa tidak semua orang bisa merasakan sebagaimana
kamu rasakan. Bersyukur kamu pernah disakiti mantan, karena itu kau pernah
berbagi kebahagiaan dengan orang. Bukankah itu nasehat yang pernah disampaikan
Pram. Eh, kalau nggak salah sih begitu bunyinya.
Sulit merdeka dari mantan jangan dibuat alasan untuk
tidak melakukan hal kebaikan. Ingat, ini nasehat dari saya, catat. Jalani semua kegiatan dengan kegembiraan. Tetap
berusaha dan berdo’a, sambil tanamkan keyakinan bahwa merdeka dari mantan itu
lebih mudah dari lomba-lomba yang ada di perayaan Agustusan.
Artinya, jika kamu sudah menang lomba makan krupuk dengan
tangan diikat, bisa memasukkan jarum ke dalam botol melalui bokong, bisa menggigit
sendok dengan membawa kelereng. Saat itu juga, kamu sudah pantas merdeka dari
mantannya.
Begitu pun juga, pemerintahan kali ini tidak bisa merdeka
dari mantan, karena mereka tidak pernah menjadi peserta lomba makan krupuk,
gigit sendok dan memasukkan jarum. Sedari kecil, mereka hanya menjadi panitia
penyelenggara lomba Agustusan. Akhirnya, kalau sudah megang
pemerintahan,
mereka pun kesulitan merdeka
dari mantan.
Baca juga: Sebuah Block Note Kusam
Baca juga: Sebuah Block Note Kusam
No comments:
Post a Comment