Barcelona Telah Melawan Sejarah

DALAM sepak bola, keberuntungan memang ada. Tapi, keberuntungan bukanlah hal utama sebagai penentu tim atau klub keluar sebagai pemenang. Sepak bola adalah rangkaian dari taktik, managemen, pemain, supporter, pelatih dan lain sebagainya.

Kesemuanya harus di tempatkan pada porsi masing-masing, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Karena keberuntungan dalam sepak bola levelnya di bawah taktik dan strategi permainan.

Comeback dramatis yang ditorehkan Barcelona kala mengejar defisit empat gol menjadi sejarah baru dalam dunia sepak bola, wabilkhusus Liga Champions UEFA. Mengubah kemustahilan menjadi mungkin. Ya, begitulah yang dilakukan Barca saat bersua Paris Saint-Germain (PSG).

Luapan deskripsi bombastis yang keluar bukanlah suatu yang dilebih-lebihkan. Apapun itu, Camp Nou telah mewakili kejadian bersejarah tersebut.

Terlepas saya fans Barca, drama di Camp Nou terlalu mahal jika diabaikan. Comeback tersebut akan selalu dikenang oleh sejarah. Dramatis, fantastis, spektakuler dan fenomenal, rasanya belum cukup menggambarkan kehebatan tim asal Catalan tersebut. Pada titik ini, Anda boleh tak sepakat tapi Anda harus mengakuinya.

Comeback Mustahil

Selepas Blaugrana kalah telak 4-0 atas PSG di Studium Parc des Princes, tak sedikit yang sudah mencoret Barcelona dari pemburuan gelar kompetisi klub tertinggi di Benua Biru. Ya, sejarah mencatat, belum ada tim yang mampu membalikkan keadaan dari ketertinggalan empat gol.

Tapi, Camp Nou menjadi saksi bahwa Barcelona hadir dalam sepak bola untuk melawan sejarah. Di Catalonia, suasana malam begitu magis. Wajah-wajah optimis terpancar dari anak asuh Luis Enrique. Satu tiket perempat-final pun di genggaman tangan setalah umpan matang Neymar disambut sontekan Sergie Roberto pada injury time.

Publik yang tak suka dengan Barca tak henti-hentinya melontarkan bahwa comeback Andres Iniesta dkk terjadi atas bantuan wasit. Sebelum saya mengatakan comeback ini sangat luar biasa, saya akan jawab tudingan miring tersebut.

Barcelona menang karena taktik. Kecerdikan dan determinasi membuat Barca menorehkan sejarah baru dalam sepak bola. Hal itu bisa kita saksikan dengan skuat yang diturunkan oleh Luis Enrique dengan formasi tiga bek, 3-1-4-2. Sebuah formasi yang ditujukan untuk mengacau pertahanan lawan.

Pada penerapan taktik ini, saya angkat topi untuk Samuel Umtiti yang tampil begitu luar biasa. Tujuh tekel yang dilakukannya begitu bersih dan membuat bola tak mampu bergulir mendekati area Marc-Andre Ter Stegen.

Pada pertandingan keren tersebut, untuk Neymar, saya angkat topi secara imaginer. Ya, pemain asal Negeri Samba tersebut tampil begitu luar biasa. Aksi-aski individunya telah membuat pertahan Thiago Silva dkk kocar-kacir. Di mata Neymar, kemenangan tertulis begitu terang.

Kenapa musti Neymar, karena kontribusinya atas tiga gol terakhir Barca. Gol yang begitu dinanti seluruh publik Catalonia. Sebenarnya tidak hanya Neymar, pada taktik kali ini, Barca memang menggunakan permainan individu untuk meruntuhkan taktik defensif Unai Emery.

Tapi, Neymar memang yang paling getol melakukan aksi individu sepanjang pertandingan berlangsung. Neymar melakukan tiga belas drible, jauh di atas Luis Suarez (tiga) dan Lionel Messi (dua). Sedang PSG bermain defensif, ada 38 sapuan ketika mendapatkan bola liar. Praktis, penguasaan bola Barcelona mencapai angka 77%.

Lanjut, tiga belas drible Neymar membuatnya menjadi pemain yang sering dilanggar. Sembilan drible Neymar harus dihentikan dengan peluit pengadil pertandingan. Bahkan, gol penalti La Pulga dan gol tendangan bebas Neymar lahir dari pelanggaran karena menghentikan aksi dribel pemain asal Brazil tersebut.

Barcelona melakukan tembakan 20 kali, sedang PSG hanya 8 dengan operan 238 berbanding jauh dengan Barca yang mampu melakukan operan sebanyak 575. Jika kita saksikan jalannya pertandingan secara seksama, Barca memang mendominasi dengan melakukan serangan bertubi-tubi melalui sisi kiri yang kerap membahayakan.

Ya, itulah sekelumit jawaban saya, bahwa Barcelona memang menang karena taktik bukan diuntungkan wasit. Pada titik ini, diakui atau tidak, Barca tidak hanya mencatat sejarah. Comeback mustahil ini menegaskan bahwa Blaugrana adalah tim yang mampu melawan sejarah.

Apapun alasan Anda, Barca sudah membuktikan di Camp Nou. Catalonia menjadi saksi permainan luar biasa tersebut. Dan, Anda harus mengakui sejarah ini. Sejarah baru dalam seni mengolah bola.

Inilah sepak bola sebagai seni bermain taktik bagaimana melawan sejarah. Sepak bola tidak bertumpu pada belas kasih Dewi Fortuna. Dalam sepak bola, takdir harus diciptakan. []

⚽⚽⚽

No comments:

Powered by Blogger.